Jenis-Jenis KB (Keluarga Berencana) dan Penjelasannya

KB adalah singkatan dari kata "Keluaraga Berencana". KB merujuk pada berbagai metode atau alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan pada wanita. KB bisa berupa metode hormonal, seperti pil KB, atau non-hormonal, seperti kondom atau alat kontrasepsi dalam rahim (spiral).

Tujuan dari KB adalah memberikan kontrol pada pasangan suami istri dalam merencanakan kehamilan dan jumlah anak yang diinginkan. KB juga membantu mencegah penularan penyakit seksual dan mengurangi angka kematian ibu dan bayi akibat kehamilan yang tidak diinginkan atau tidak terkendali.

Berikut adalah beberapa jenis kontrasepsi atau alat KB (keluarga berencana) yang umum digunakan:

1. Pil KB: Kontrasepsi hormonal oral yang mengandung hormon estrogen dan progestin. Pil KB harus diminum setiap hari pada waktu yang sama setiap hari.

2. Spiral rahim: Alat KB yang dipasang di rahim oleh dokter. Spiral rahim bisa berupa spiral hormonal atau non-hormonal, tergantung pada jenisnya.

3. Suntikan KB: Kontrasepsi hormonal yang diberikan melalui suntikan setiap 3 bulan oleh dokter.

4. Implan KB: Kontrasepsi hormonal subkutan yang ditanam di bawah kulit lengan atas oleh dokter dan bisa bertahan selama 3-5 tahun.

5. Kondom: Alat KB non-hormonal yang berupa pelindung dari latex atau plastik dan digunakan saat berhubungan seks.

6. Diafragma: Alat KB yang ditempatkan di dalam vagina sebelum berhubungan seks untuk mencegah sperma memasuki rahim.

7. Spermisida: Zat kimia yang digunakan untuk membunuh sperma. Spermisida bisa digunakan sendiri atau dalam kombinasi dengan kondom atau diafragma.

8. Metode Kalender: Metode KB yang menggunakan penghitungan siklus menstruasi untuk menentukan waktu ovulasi dan mencegah kehamilan selama periode tersebut.

9. Metode Suhu Tubuh Basal: Metode KB yang melibatkan pengukuran suhu tubuh setiap hari untuk menentukan waktu ovulasi dan mencegah kehamilan selama periode tersebut.

Pilihan jenis kontrasepsi yang tepat bisa berbeda-beda tergantung pada kebutuhan dan preferensi individu, serta kondisi kesehatan. Sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau bidan untuk memilih jenis kontrasepsi yang paling cocok untuk Anda.

Share this post